Beberapa pekan yang lalu saya berkesempatan untuk jalan−jalan ke Ngasem Park. Destinasi top selfie yang ada di Kabupaten Semarang ini terletak tidak jauh dari Setiya Aji Flower Farm, Bandungan. Nah, karena letaknya inilah yang justru membuat pengunjung kebingungan menemukan Ngasem Park, termasuk salah satunya saya sendiri.
Rute Perjalanan Menuju Ngasem Flower Park
Berbekal informasi singkat yang saya peroleh dari Instagram bahwa Ngasem Flower Park ini berada tidak jauh dari Setiya Aji Flower Farm, maka saya langsung menuju ke lokasi. Karena sekarang teknologi sudah serba canggih, hal terpenting yang perlu diingat adalah manfaatkan GPS atau Gmaps. Rute yang saya ambil sendiri dari Jl. Jimbaran – Tegalpanas.
Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan rute dari Gmaps berikut ini:
Sampai di Setiya Aji Flower Farm, saya masih celingukan karena tidak menemukan Ngasem Park. Tapi bersyukur karena masih ada di Indonesia, saya mendapat petunjuk dari bapak penjaga area parkir. Ternyata oh ternyata untuk bisa sampai ke Ngasem Flower Park saya harus melewati jalan melewati area Setiya Aji Flower Farm. Dari lokasi salah satu kebun bunga milik Setiya Aji, terlihat jelas Ngasem Park dari kejauhan, berada tepat di seberang sawah dan bersebelahan dengan kebun jambu.
Terik Matahari Mengurungkan Niat Untuk Berpose Cantik di Spot Selfie Pintu Langit
Sejujurnya, banyak spot yang saya lewatkan setelah sampai di Ngasem Park ini, salah satunya Pintu Langit. Kenapa? Karena saya sampai tepat setelah adzan zuhur dan matahari sedang sangat terik. Bukan takut bedak luntur atau takut kulit menghitam, saya lebih kasihan dengan kepala saya yang pastinya puyeng kalau harus melawan matahari seterik saat itu. Jadi tips penting juga bagi kamu yang berencana berkunjung ke Ngasem Park. Lebih baik datang saat pagi hari jam 8-9 pagi atau sore hari.
Meskipun begitu, saya masih menyempatkan berteduh di salah satu rumah hobbit. Seperti halnya rumah hobbit pada umumnya, ukurannya hanya setinggi manusia dewasa dengan pintu 100% tertutup rapat. Di bagian depannya terdapat bangku dari batang pohon kelapa dan meja bundar berbahan triplek. Sayangnya, meja yang berada di depan saya ini sudah patah, meskipun belum fatal.
Selain itu, tanaman hias juga tumbuh di beberapa titik halaman rumah hobbit. Tapi si tanaman hias harus berebut tempat tumbuh dengan rumput liar. Sepertinya pengelola harus mulai memeriksa kerapian dan kebersihan Ngasem Flower Park setelah musim hujan berlalu. Paling tidak fasilitas yang sudah kurang menarik lebih baik diganti dan rumput liar yang meninggi dipangkas rapi, dengan begitu suasana akan terasa lebih bersahabat.
Bagaimana Kalau Tanaman Hias Lebih Tertata Rapi?
Terlihat jelas masih ada tanaman hias berbentuk kata−kata atau bentuk unik lainnya. Meskipun memang bentuknya sudah cukup sulit ‘diterjemahkan’. Kemungkinan besar rusaknya bentuk dari masing−masing tanaman ini karena musim penghujan sepanjang akhir tahun 2017 sampai awal tahun 2018 lalu.
Meskipun berebut tempat tumbuh dengan rumput liar, sejumlah tanaman hias masih terlihat cantik untuk dipandang. Bahkan banyak juga pengunjung yang memanfaatkannya sebagai latar belakang saat berswafoto. Saya pribadi sih hanya bisa berharap kalau tanaman hias yang ada jenisnya diperbanyak dan penataannya menjadi lebih rapi.
Tiket Masuk Boleh dong Dimanfaatkan Untuk Mengembangkan Ngasem Park
Untuk bisa masuk ke Ngasem Park ini tentunya dikenakan tiket yang berbeda dari Setiya Aji Flower Farm, karena keduanya ditangani oleh pengelola yang berbeda. Saya harus merogoh kocek sebesar Rp 5.000/orang untuk bisa menjelajah destinasi ini.
Nah, dari besarnya biaya yang saya lihat dibandingkan dengan kondisi destinasi, rasanya boleh dong kalau saya menyerukan lebih baik dilakukan perbaikan demi mempertahankan eksistensi Ngasem Park?
Oh iya, di samping Ngasem Park ini ada kebun jambu dan perlu diingat untuk tidak mengambil satu pun jambu yang ada ya. Menurut penjelasan pengelola, kebun jambu itu bukan merupakan bagian dari Ngasem Park. Jadi, kalau kamu nekat mengambil sama saja kamu mencuri!
Jangan lupa bawa bekal camilan dan air minum. Kalau sampai lupa ya mau tidak mau harus membeli camilan dan air minum dari penjual yang ada di area Setiya Aji Flower Farm. Bisa dibilang cukup jauh dan saat terik seperti pengalaman saya, rawan dehidrasi.
Ohh ternyata ngasem park juga punya pintu langit. Bagus banget.. Next bakalan main ke situ deh
BalasHapus