NATIVE ASYNC

Selasa, 06 Februari 2018

, , , ,

Suatu Siang di Taman Srigunting Semarang

 

Memasuki bulan kedua di tahun 2018, Semarang memang masih berselimut cuaca yang 'galau'. Bukan hanya mendung dan tiba-tiba turun hujan deras, di beberapa titik juga diketahui masih direndam banjir.


Beruntungnya saat saya memutuskan untuk menghabiskan weekend di Kota Lama Semarang, cuaca lumayan mendukung. Meskipun mendung, tetapi setidaknya bebas dari hujan dan ada sedikit cahaya matahari.

Gereja Blenduk vs Lalu Lintas Padat 


 
Taman Srigunting

 

Saya memutuskan untuk menikmati suasana Semarang dengan duduk-duduk manis di Taman Srigunting. Pikir saya lumayan bisa mendapatkan beberapa foto dari Gereja Blenduk dan suasana di sekitar Taman Srigunting. Apalagi saya juga sedang tidak begitu bersemangat berkeliling Kota Lama karena jalanan yang dipenuhi wisatawan.

Hal paling menarik bagi kamera saya adalah merpati-merpati putih yang kebetulan asyik berjalan santai di sekitar Gereja Blenduk. Saya yang sudah bersemangat untuk mengabadikannya sebagai penghias feed Instagram sayangnya hanya berhasil mendapatkan beberapa bidikan. Kenapa? Karena muncul anak kecil (entah anak siapa ini) yang berusaha menangkap si merpati. Alhasil, merpati-merpati itu menjauh dan terbang menghindar.

 
 

Taman Srigunting

 

Satu fakta yang saya sesalkan adalah kenapa saya tidak memanfaatkan momen tersebut untuk lebih mempercantik foto. Mungkin panasnya matahari yang mulai terasa sudah membuat saya lelah hingga lupa berpikir sejenak. Meskipun begitu, saya berhasil sedikit mengabadikannya dalam video.

 
Taman Srigunting

 

Merpati yang dikejar-kejar si adik manis ini bukan satu-satunya yang membuat otak saya 'meleleh' kepanasan. Saya juga tidak memotret Gereja Blenduk dari sisi depan karena lalu lintas siang itu sangat padat. Saya pikir, daripada harus bergelut dengan suasana yang kurang membuat saya nyaman, lebih baik mengambil alternatif sudut pandang yang lain.

Pengunjung Lain Berswafoto, Saya Foto Sepedanya


 
Taman Srigunting

 

Lelah berputar-putar mencari angle ala fotografer-fotografer pro yang hasil fotonya selalu berhasil membuat saya berdecak kagum, saya memutuskan untuk menyudahinya dan menikmati kesejukan Taman Srigunting.

Sayangnya, semua tempat duduk yang tersedia sudah terisi. Dua orang anak usia sekolah (sepertinya SD atau awal SMP) sibuk bermain dengan gadgetnya, terdengar jelas keduanya sedang asyik bermain game Mobile Legend. Di sisi lain ada rombongan anak muda yang sedang asyik berbincang, keluarga kecil bersama buah hati mereka, dan pengunjung-pengunjung lain yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.

 
Taman Srigunting

 

Tidak berhasil mendapatkan tempat duduk dalam waktu beberapa puluh menit, saya berkeinginan berswafoto di sepeda-sepeda cantik yang ada di Taman Srigunting. Sayangnya, sama saja, saya juga harus antre. Daripada semakin lelah mengantre, kali ini saya memilih memotret sepedanya saja, bukan swafoto, dari tempat duduk yang akhirnya saya dapatkan setelah segerombol anak muda beralih untuk berswafoto di Gereja Blenduk.

 
Taman Srigunting

 
Taman Srigunting

 

Masih ada banyak bangunan-bangunan yang ingin saya manfaatkan untuk belajar memotret di mini Eropa ini. Tapi saya harus beringsut untuk sedikit bergeser dari Taman Srigunting. Ya, saya ingin berkeliling untuk melihat barang-barang antik di Pasar Seni/Klitik Padang Rani.

0 komentar:

Posting Komentar