Menurut salah seorang pengelola yang saya temui di lokasi, peresmian rencananya baru akan dilakukan sekitar satu bulan kedepan. Saat ini, pihak pengelola masih berfokus pada pembangunan TSCS. Meskipun masih belum diresmikan, saya pribadi menilai apa yang disugukan TSCS sudah cukup 'menggoda'.
Banyak Tempat Duduk Bambu Full Color di Bawah Rimbunnya Pohon Cemara
Pertama kali masuk ke TSCS, saya sudah tergoda dengan gerbang masuknya yang punya banyak hiasan. Tempat parkir hanya berjarak kurang dari 100 meter dari gerbang masuk. Dari tempat parkir (kendaraan roda dua), terlihat beberapa laki-laki paruh baya sedang asik mengecat bambu-bambu yang ditata sedemikian rupa di kiri dan kanan jalan menuju ke area wisata utamanya.
Menyusuri jalan setapak semen, saya berhenti sejenak karena melihat salah satu spot top selfie (sedikit masuk dari arah kiri jalan) yang masih dihiasi rumput-rumput tinggi di samping kiri dan kanannya. Tapi saya bergeming, alasannya masih ada beberapa pengunjung yang sedang berswafoto. Saya memilih untuk melanjutkan jalan-jalan dan masuk ke area dimana banyak pohon-pohon pinus atau mungkin.
Pohon-pohon pinus (jadi, pinus atau cemara? entahlah, saya punya kelemahan dalam membedakan keduanya) yang ada di TSCS ini rasanya sebesar pelukan saya, meskipun ada yang baru sebesar ember timba. Tingginya? Jangan ditanya lagi, saya mungkin hanya seperempat atau bahkan seperdelapan tingginya. Jarak antar pohon yang tidak terlalu rapat, tapi juga tidak terlalu renggang, membuat saya leluasa berlindung dari panasnya matahari Ungaran.
Di bawah pohon-pohon rimbun inilah saya menemukan sekitar tiga tempat duduk yang tidak biasa. Satu tempat duduk ada di dekat kamar mandi, berupa bambu yang dicat warna-warni dan menempel di batang pohon kecil. Dua tempat duduk lainnya sama-sama terbuat dari bambu warna-warni yang juga menempel di pohon kecil, tetapi dengan model dudukan yang berbeda.
Selain tempat duduk, saya melihat hampir semua yang ada di Top Selfie Cemara Sewu ini berkonsep warna-warni. Tentunya, kecuali pohon pinus (atau mungkin cemara), jalan setapak, tanah, rumput, dan manusianya (eh apa ini, abaikan). Tidak terkecuali gazebo mungil yang ada di beberapa sudut area si kebun pinus atau cemara ini.
"Yang ini spot selfie atau tempat duduk romantis di cafe berkonsep alam?"
Meninggalkan si pohon cemara yang teduh nan sejuk, saya melihat tempat duduk yang oke juga sebagai tempat berswafoto. Dibuat juga dari bambu warna-warni yang saling berhadap-hadapan dengan pohon kecil di bagian tengahnya. Ada juga kayu yang didesain menyerupai meja kecil dan bagian bawah dudukannya menyambung. Duduk berdua, saling berhadapan, menikmati senja Ungaran dengan coklat panas di meja kecil ditemani pemandangan pohon cemara. Romantis! Seperti di sedang duduk di cafe, kan? Tapi, hanya khayalan. Duh, kasian.
Berebut Spot Top Selfie Dengan Kapasitas Terbatas, Pemandangannya...
Lupakan khayalan romantis yang ada di kepala saya. Pengunjung terlihat memadati spot selfie yang lainnya. Apa yang kalian lihat di bawah ini adalah spot yang menurut saya sangat sangat sangat nyaman, menggoda, dan pemandangannya istimewa. Berupa 'rumah kayu tiga lantai' warna-warni, saya bisa melihat pemandangan bukit dan gunung berawan dari kejauhan, langit yang mulai keemasan menjelang senja, rumah-rumah di Kalirejo dan sekitarnya, serta jalan tol Semarang-Bawen bak ular panjang yang meliuk-liuk.
Sayangnya, saya tidak naik sampai ke puncak spot swafoto yang jadi rebutan karena maksimal kapasitas di atas hanya tiga orang dan di atas sudah ada empat orang pengunjung yang saling bergantian berfoto.
Turun dari spot swafoto yang enak bisa buat lesehan, saya pindah ke kursi panjang di depannya yang menempel tepat di bawah pohon. Lumayan kursi panjang bambu warna-warni yang bisa buat beristirahat sejenak, berteduh, dan sekalian mengganti baterai kamera yang sudah tinggal seperempat. Sebenarnyaa sambil menunggu spot selfie kedua yang ada di sebelahnya kosong. Kapasitas pengunjung maksimal dua orang dan kebetulan yang sedang di atas memang dua orang. Ya, dua orang mas-mas yang saling bergantian memfoto dan difoto dengan berbagai gaya.
Entah sudah berapa puluh foto yang mereka kumpulkan, akhirnya mereka berjalan pergi dan saya berkesempatan untuk mendekat dan naik ke spot selfie kedua di TSCS. Tempatnya kecil dan lagi-lagi full color. Spot swafoto kali ini berupa tangga bambu berukuran kurang dari 100 meter yang sedikit meliuk di samping pohon dengan batang sepertinya seukuran lingkar pinggang saya.
Dari atas pemandangan tidak terlalu berbeda dengan spot yang sebelumnya, gunung, bukit, langit, rumah-rumah warga, dan jalan tol. Bahkan karena berdekatan, spot swafoto yang ada di sebelahnya juga bisa terlihat dengan cukup jelas.
Nah, letak yang berdekatan sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan hasil foto yang bagus. Model yang difoto berpose di salah satu spot dan si fotografer mengambil foto dari spot yang satunya lagi. Tapi, ini kurang tahu apakah hasilnya akan demikian recommendednya untuk kamera yang kemampuan zoomnya kurang mumpuni. Karena saya juga tidak mempraktekkannya. Buktikan sendiri kalau mau membuktikan kebenarannya. Hihi
Berhubung di beberapa area Top Selfie Cemara Sewu sebagian besar masih berupa kebun-kebun dengan tanaman palawija, pohon pisang, atau rumput, maka mau tidak mau saya harus kembali ke jalan semula (jalan setapak semen yang setengahnya ternyata masih tanah) untuk menuju ke tempat parkir. Karena tadi saya menyusuri area di bawah rimbunnya pohon cemara, saya jadi tidak sadar kalau ternyata banyak calon warung di sisi jalan. Jumlahnya lumayan, setidaknya pengunjung bisa jajan dan terhindar dari kelaparan maupun dehidrasi. Termasuk melihat dua bambu panjang yang dipasang di sisi jalan lainnya, sepertinya difungsikan sebagai tempat duduk.
Berbaring Menatap Langit Senja Ungaran Ditemani Pohon Bambu dan Rumput Liar
Belum sampai di tempat parkir, saya ingat kalau tadi belum mampir ke spot swafoto yang pertama kali saya lihat. Sejujurnya saya sih harus mengantre, tapi karena jadi spot terakhir yang saya datangi, saya rela menunggu dengan kesabaran level menengah (maklum yang foto rombongan). Meskipun begitu, kesabaran saya terbayar lebih dari sekedar nikmatnya kembalian.
Spot selfie yang pertama saya lihat ternyata tidak setinggi dua spot lainnya yang sudah saya coba. Tapi, disini tempatnya lebih luas dan tangga naiknya tidak lebih dari 20 anak ruas. Setelah semua rombongan yang berfoto turun, saya bersemangat untuk naik dan duduk bersantai. Saya bahkan sempat rebahan menikmati cerahnya langit sore Ungaran sampai menjelang maghrib.
Pastinya saya juga sempat mengambil beberapa foto. Tapi, pemandangan yang ada si spot selfie kali ini tidak sebagus dua lainnya. Selain karena tidak terlalu tinggi, pemandangan yang ada juga tertutup pohon-pohon bambu dan beberapa pohon lain di sekitarnya yang masih rimbun. Sekali lagi, tapi, menurut saya ini spot yang paling tepat untuk mendapatkan latar belakang gunung. Terlihat jelas tepat di depan mata. Berhubung sore itu si gunung diselimuti awan tebal, jadi saya gagal mendapatkan foto dengan latar belakang gunung yang hasilnya menyenangkan.
Hari sudah semakin gelap, maghrib sudah hampir tiba, saya turun dan kembali ke tempat parkir. Biaya parkir sudah sekaligus dibayarkan saat masuk tadi, jadi motor langsung boleh meninggalkan tempat parkir dan meninggalkan Top Selfie Cemara Sewu. O iya, gerbang bambu yang tadi masih di cat, saat saya pulang sebagian sudah berubah menjadi bambu berwarna.
INFO menarik buat para master SEO ...
BalasHapusAnda seorang master SEO ? atau yang sedang belajar SEO dan ingin
menjajal kemampuan SEO anda ? Telah di adakan kontes SEO ituCasino
dengan Total Hadiah 30 Juta Rupiah.
Keyword Kontes SEO ituCasino :
ituCasino Agen Bola Sbobet Piala Dunia 2018 Live Casino Online
Pendaftaran dimulai pada Tanggal 20 Februari 2018
Pendaftaran berakhir pada Tanggal 20 Mei 2018
Pemenang akan diumumkan pada Tanggal 5 Juni 2018
Hadian akan dibagikan pada 6 Juni 2018
Mengenai Syarat Dan Ketentuan Kontes Bisa Kunjungi Link Berikut :
http://sbo338a.net/kontesseo/
Invite You Join No.1 Affiliate Community - Become A Successful Affiliate
BalasHapusWealthy Affiliate is a 1.4 million member affiliate community.
It’s a website that’s designed to help you create website, select niche, generate traffic
and earn income from sales generated through your website.
What is The biggest issue you’ve had with previous training programs (or marketing communities)?
Yes, they get OUTDATED! You don’t need to worry about that in WA.
New quality information and trainings are added daily including live weekly video training sessions.
Join Now: https://www.centtip.xyz/elite
Regards,
Felicitas Schrimsher
*You may unsubscribe at any time*: Simply reply "no"