NATIVE ASYNC

Selasa, 17 Oktober 2017

, , ,

Masjid “Kapal Nabi Nuh” Safinatun Najah


“Perjalananku melintasi
waktu, meninggalkan jejak-jejak baru, mengikuti jalan berkelok, membelah rimba,
hingga mencapai titik yang kuinginkan. Kamu tujuanku.”


Semarang terlihat sedikit mendung, tapi tetap panas. Menyelesaikan ‘sesuatu’ dengan rasa lapar dan lelah memang membuat otak terus menggoda keinginan untuk pulang, bersua kasur dan meja makan. Tapi tiba-tiba .... “Ke Masjid Kapal, yuk. Katanya pengen lihat masjid kapal.” Duaaarrrr!!!





Daku Tersesat, Menyusuri Jalan Berkelok Berteman
Pohon Jati


 
masjid kapal semarang



Berbekal panduan dari Google Maps, melacak sedikit alamat dari Google, motor matic hitam melaju membawa dua orang yang hobi nyasar menyusuri Semarang dengan hawa panasnya yang begitu khas. Melaju dari kawasan PRPP menuju Ngaliyan, terus melewati kawasan BSB City. Rasa-rasanya.... nyasar! Entah kali ini siapa yang harus disalahkan, si pengemudi yang bertugas mengemudikan motor, penumpang di jook belakang yang bertugas memperhatikan Google Maps, atau?

Belokan pertama yang diinformasikan mba Google Maps, terlewat. Melewati BSB City, mba Google bilang harus belok kanan mengikuti Jl. Perkebunan. Oke, itu jalan ditutup. Alternatif jalan beberapa meter setelahnya bisa digunakan. Terus lurus dan muncul lagi di BSB. Ya! Salah jalan, harusnya tadi kata mba Google Maps belok kiri dan motornya malah tetap mengikuti jalan lurus.

Makin panas dan makin lelah. Kembali ke Jl. Untung Suropati, memilih alternatif melewati Jl. Tugu Lap II. Sepanjang jalan sejujurnya tidak banyak yang saya ingat. Di kiri kanan jalan banyak terdapat pohon jati, beberapa kali bertemu dengan perkampungan, tapi lebih banyak melewati perkebunan jati. Belok kiri setelah sampai di SMK Bagimu Negeri dan kembali melewati beberapa perkampungan. Lebih jelasnya silahkan dinikmati bagaimana petualangannya, jangan lupa dengan panduan Google Maps. Haha *devillaugh*



Berdiri Megah Dengan Desain ‘Bahtera Nabi Nuh’


 
masjid kapal semarang


Masjid ‘Kapal Nabi Nuh’ ini sebenarnya sudah dibangun sejak beberapa bulan yang lalu. Bahkan masjid yang berada di Kelurahan Podorejo ini viral dan ramai dikunjungi oleh pelancong. Hal yang membuatnya viral tidak lain adalah karena memiliki bentuk yang sangat unik, menyerupai ‘Bahtera Nabi Nuh’.


 masjid kapal semarang


Begitu memasuki wilayah Masjid Kapal, dari kejauhan sudah nampak sebuah bangunan berbentuk kapal yang berdiri dengan kokohnya di tengah lahan yang masih didominasi perkebunan. Memasuki gerbang area masjid, semakin terlihat jelas detail setiap desainnya.


masjid kapal semarang



Masjid Kapal didesain memanjang meyerupai sebuah kapal dengan warna cokelat pada bagian lambungnya dan putih dengan jendela-jendela besar untuk bagian atasnya. Masjid ini dibagi menjadi tiga lantai yang memiliki fungsi masing-masing. Lantai satu yang dari luar tampak seperti lambung kapal dengan warna cokelat dilengkapi pintu kayu sekaligus jendela bulatan-bulatan kecil, berfungsi sebagai ruang pertemuan, tertulis ‘Ruang Pertemuan Safinatun Najah’.


 masjid kapal semarang


Tangga yang terdapat di samping pintu masuk utama lantai satu mengantarkan pengunjung menuju ke lantai dua, ruangan yang didesain sebagai ruangan khusus untuk beribadah. Di lantai dua inilah terdapat perlengkapan ibadah yang ditempatkan pada sebuah rak khusus dan beberapa mukena digantung pada tempat khusus mukena. Di bagian kiri dan kanan mihrab terdapat tangga naik ke lantai tiga/ turun ke lantai satu.


masjid kapal semarang



masjid kapal semarang

Lantai tiga yang difungsikan sebagai ruang aktivitas mengajar dan balai kerja terlihat lengang sebagaimana lantai dua. Ruangan dicat serba putih, termasuk jendela kaca berbingkai melengkung yang ada di setiap sisi ruangan. Dari lantai tiga ini, terdapat pintu terbuka yang dari sana bisa melihat pemandangan di luar masjid.


masjid kapal semarang


Masih ada tangga naik lagi dari lantai tiga. Tetapi di atas hanya terdapat kubah hijau, tanpa menara. Di sekelilingnya terlihat pagar pembatas keemasan. Untuk bagian paling atas masjid ini pengerjaannya belum sepenuhnya selesai, terlihat bapa tukang yang masih bertugas menuangkan ‘adonan’ semen di sekitar kubah.


masjid kapal semarang


Untuk memperkuat kesan ‘kapal’, di sekeliling masjid dibangun kolam ikan. Kolam tersebut sengaja dibuat melingkari masjid, sehingga dari ketinggian masjid akan tampak seperti kapal yang sedang mengambang di atas permukaan air.

Dikenakan Tiket dan Biaya Parkir


masjid kapal semarang

Saat pertama kali memasuki area Masjid Kapal, ada petugas yang menghimbau bahwa pengunjung diharuskan membayar biaya parkir sekaligus tiket. Untuk tiket besarnya Rp 3.000 per kepala. Sedangkan untuk parkir, dikenakan Rp 2.000 untuk kendaraan roda dua.



 



“Masjid Kapal Semarang”

Jalan Kyai PadakRT 5/RW 5, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah

0 komentar:

Posting Komentar