NATIVE ASYNC

Selasa, 01 September 2020

Menjadi Adobe Stock Contributor, Dapat Dolar Sekaligus Lisensi Software


adobe stock


Halo temans, apa kabar? Semoga sehat ya.

O iya, apa teman sudah mengetahui tentang Adobe Stock? Kalau belum tahu, ini adalah salah satu microstock seperti halnya Shutterstock. Seperti namanya, Adobe Stock ini memang merupakan bagian dari Adobe, tepatnya setelah mengakuisisi Fotolia pada sekitar 2015 lalu.

Nah, kali ini saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman menjadi kontributor di Adobe Stock. Yuk, simak lebih lanjut dalam tulisan di bawah ini.

Proses Pendaftaran dan Upload File Yang Mudah

adobe stock


Temans mungkin sudah sering mendengar ya kalau untuk mendaftar di microstock itu cenderung ribet dan menguras kesabaran. Ya, sebenarnya itu sih hanya berlaku untuk beberapa microstock saja. Karena beberapa lainnya justru menerapkan proses yang cukup mudah, seperti salah satunya Adobe Stock.

Bahkan untuk bisa memiliki akun Adobe Stock, temans bisa lho menggunakan Adobe ID, jika sudah memilikinya. Tidak perlu upload sederet data diri atau bahkan paspor.

Saya sendiri hanya tinggal log in menggunakan Adobe ID. Apalagi pada tahun 2014 saya juga pernah mendaftar sebagai kontributor Fotolia (meskipun ditolak), sehingga secara otomatis saya sudah memiliki akun kontributor.

Jika temans tertarik untuk ikut mendaftar, ikuti saja langkah-langkah di bawah ini:

2. Jika temans sudah memiliki Adobe ID silahkan klik "I already have an Adobe ID", tetapi jika belum memilikinya langsung saja klik "Get Started" dan ikuti langkah pendaftarannya hingga selesai.

adobe stock upload



Nah, sudah selesai mendaftarnya? Sekarang lanjut yuk ke pembahasan upload file. Menurut saya sih proses upload foto di Adobe Stock ini terbilang sangat mudah dan cepat. Tinggal klik "Upload" kemudian seret file yang akan di upload, tunggu loading, dan selesai.

Tetapi untuk upload file vector memang bisa dibilang agak sedikit ribet. Meskipun bisa langsung upload file dengan format .EPS, kelemahannya warna pada tampilan gambarnya akan sedikit berbeda dari file aslinya. Saya sih sering kali mendapati warnanya jadi lebih tajam.

Jadi, agar warnanya tidak berubah, satu-satunya cara adalah dengan mengunggahnya dalam bentuk .ZIP. Di mana di dalamnya berisi file .EPS dan JPG.

Ada Deskripsi dan Keywording Otomatis


deskripsi adobe stock


Setelah proses upload selesai, saatnya mengisi deskripsi dan keyword. Sama halnya seperti saat mengunggah file ke situs microstock pada umumnya. Uniknya, di Adobe Stock ini keywordnya akan terisi secara otomatis. Tetapi, tentu saja harus di cek kembali, karena tidak jarang justru melenceng jauh dari foto atau vector yang di upload.

Selain itu, di bagian deskripsi juga akan muncul sejumlah pilihan deskripsi yang disarankan. Tetapi lagi-lagi, menurut saya deskripsinya terlalu monoton. Cenderung sama antara foto satu dengan lainnya. Apalagi jika foto atau vectornya terlihat mirip. Sehingga lebih baik di isi sendiri saja sesuai dengan yang diinginkan.

Jika sudah sesuai keinginan, selanjutnya tinggal klik "Submit"dan menunggu proses review. 

Nah, untuk di Adobe Stock bisa dibilang proses reviewnya ini cenderung lama. Terkadang mencapai lebih dari 3 hari. Meskipun tidak jarang pula sangat cepat, dalam waktu kurang dari 24 jam.

Model Rilis Bisa Dibuat Secara Digital dan Praktis


model rilis adobe stock


Model rilis. Sesuatu yang bisa dibilang menjadi momok bagi sebagian kontributor karena prosesnya yang sangat rumit. Tetapi di Adobe Stock justru proses membuatnya sangatlah praktis dan mudah. Semuanya bisa dilakukan secara online, termasuk saat melakukan tanda tangan. Karena tentunya sudah menggunakan tanda tangan digital milik Adobe sendiri.

Saya sendiri yang selalu gagal mengunggah model rilis di lapak sebelah, akhirnya berhasil melampirkannya di Adobe Stock hanya dalam hitungan menit.

Bisa Mendapatkan Lisensi Software Fotografi Dari Adobe

bonus adobe stock contributor


Ini dia keuntungan manis yang bisa diperoleh setelah resmi menjadi kontributor Adobe Stock. Ya, tepatnya saya mendapatkan lisensi software pengolah foto milik Adobe secara gratis selama 1 tahun penuh. Syaratnya hanya perlu berhasil mengumpulkan 300 file berstatus "Approved".

Untuk software-nya sendiri tidak lain adalah Adobe Photoshop, Adobe Lightroom, Adobe Lightroom Classic, dan Adobe Portofolio.


Kodenya sendiri langsung dikirimkan melalui email, yang disertai dengan panduan untuk meredeemnya.

Bukan cuma itu, kalau selama 2020 ini saya berhasil mendapatkan minimal 150 download, saya juga berkesempatan untuk mendapatkan bonus lainnya. Untuk yang ini bonusnya bisa memilih sendiri, setidaknya seperti itu menurut penjelasan pihak Adobe.

Adapun detail bonusnya bisa temans baca sendiri dalam gambar di bawah ini:

bonus royalti adobe stock



Earning Lumayan Gurih dan Syarat Payout Cukup Ringan


pendapatan adobe stock contributor


Kalau sudah ngomongin pendaftaran, upload, dan akhirnya diterima. Sudah pasti sekarang saatnya membahas tentang earning.

Menurut saya pribadi sih earning per download di Adobe Stock ini lebih gurih dibanding dengan lapak sebelah. Sejauh ini bahkan saya sudah berhasil mendapatkan setidaknya 20 dolar dari total 28 download.

Dari jumlah tersebut, setidaknya setiap foto dan/atau vector saya menghasilkan mulai dari 0,3 dolar sampai dengan 1 dolar per download.

Tetapi dengan jumlah tersebut tentunya saya belum bisa melakukan payout. Karena minimal payout di Adobe Stock adalah senilai 25 dolar. 

Jadi, untuk pengalaman dan proses payout akan saya buat lain kali ya temans. Tentunya setelah saya melakukan payout. Doakan saja semoga semakin banyak yang download foto dan vector saya. Hehe

Berarti untuk blogpost kali ini cukup sampai di sini dulu ya temans. Kalau ada yang ingin temans tanyakan, silahkan tinggalkan saja di kolom komentar.


9 komentar:

  1. Gan. Untuk pengisian tax seperti pd link ini:
    https://contributor.stock.adobe.com/en/account/tax-third-step

    Itu ane milih yg mana. Karena masih bingung

    BalasHapus
  2. apakah jika photo yang terapprove itu gambar tumbuhan apa harus diberi model rilis juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak perlu, model rilis umumnya untuk properti dan manusia.

      Hapus
  3. Aduh, kapan sampean bikin tutorial cara adobestock bayar kontributor yg foto dan videonya terjuan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Sudah ada, kok. Bisa dibaca di sini:

      https://reksitawardani.blogspot.com/2020/11/gajian-pertama-dari-adobe-stock-akhirnya.html

      Hapus
  4. halo saya mau tanya kalo kita pakai adobe illustrator nya masih ilegal, apakah akan terdeteksi? terimakasih

    BalasHapus