NATIVE ASYNC

Minggu, 09 November 2014

, ,

CURUG LAWE: Mendinginkan Kepala di Bawah Benang-benang Air


Curug Lawe merupakan salah satu objek wisata alam yang terdapat di kawasan gunung Ungaran,  Semarang. Tepatnya di desa Kalisidi (sekarang Gunung Pati), Kecamatan Ungaran Barat. Berjarak 12 km dari kota Semarang atau 7 km dari kota Ungaran.



Disebut Curug Lawe karena air yang jatuh dari tebing curam itu terlihat bagai benang-benang putih, yang dalam bahasa jawa disebut lawe. Versi lain menjelaskan dinamakan Curug Lawe karena konon jumlah air terjun yang ada, baik dari yang besar hingga yang terkecil berjumlah 25 buah yang dalam bahasa jawa Selawe.


AKSES MENUJU CURUG LAWE



Curug Lawe

 

Akses menuju Curug Lawe yang berada  disebelah utara anak-anak Gunung Ungaran dan menjadi hulu Kali Banjir Kanal Barat atau Kali Garang di kota Semarang ini dapat kita akses melalui jalan Ungaran-Boja. Dari Ungaran (alun-alun) mengambil arah ke Mapagan melalui jalan tembus ke Boja. Sesampainya di Boja ambil belokan ke kiri di desa Sumur Gunung. Kondisi jalan dari Ungaran ke desa Kalisidi sudah beraspal. Selanjutnya dari pertigaan Sumur Gunung tersebut diteruskan ke arah selatan hingga perkebunan cengkeh zanzibar sekitar 3 kilometeran dengan kondisi jalan makadam menanjak dengan kemiringan bervariasi antara 25-45 persen. Sesampai di perkebunan ini bagi yang membawa kendaraan dapat memarkirkan kendaraannya di dekat geust house.

Jarak dari tempat parkir ke dua curug lumayan jauh sekitar 30 menit berjalan kaki dengan kondisi jalan setapak yang relatif datar, hanya sedikit terdapat tanjakan yang tidak berarti. Ada dua jalur menuju ke sana yaitu jalur lama dan jalur baru. Jika melewati jalur lama akan melewati saluran dan jembatan irigasi denga sisi kiri adalah jurang yang sangat curam. Sedangkan jika menggunakan jalur baru akan melewati Sendang Pengantin kemudian turun ke arah bendungan melewati pinggiran sungai.

Setelah itu kira-kira 10 menit dari bendungan akan ditemui 2 percabangan, kiri menuju Curug Lawe dan kanan menuju Curug Benowo, tapi sekarang ada jalan tembus langsung dari dan ke dua curug tersebut tanpa kembali ke percabangan semula.

JALUR LAMA


Jalur menuju air terjun atau curug cukup jauh, yaitu sekitar 1-1,5 jam perjalanan atau bahkan lebih. Jalur yang dilewatipun cukup bervariasi, mulai dari aliran sungai, jembatan kayu, hingga menyeberang ke sungai.
Curug Lawe

 

Jalan pertama yang harus di lewati adalah jalan saluran air. Jalur ini cukup menyenangkan, karena kita bisa menikmati aliran air sungai. selain itu kita juga bisa menikmati pemandangan hijaunya hutan. Nantinya kita juga akan melewati jembatan kayu. Anda dapat berfoto dan mengabadikan keindahan alam yang ada lihat ketika berada diatas jembatan kayu ini. Namun disarankan untuk tetap waspada dan berhati-hati karena letak jembatan kayu yang membentang diatas jurang yang cukup dalam.Batas dari jalur ini adalah sebuah bangunan tempat pengaturan debit air.

Setelah jalur aliran air, kita akan melewati jalan setapak. Kita hanya perlu mengikuti petunjuk arah saja. nantinya kita akan menjumpai jalan percabangan yang membagi jalur menjadi dua. Yang pertama menuju Curug Benowo, dan yang kedua menuju ke Curug Lawe. Sesampainya pada jalur ini anda bisa memilih untuk mampir dahulu menikmati indahnya Curug Benowo atau langsung menuju Curug Lawe.

Setelah dari percabangan kita akan kembali melalui medan yang tidak mudah (maklum di kaki gunung), jalan yang harus dilalui merupakan jalan setapak yang bervariasi tingkat ketinggiannya. Melewati kembali jembatan kayu, kemudian melalui jalan setapak yang begitu tinggi di tepi aliran sungai baru kemudian kita akan sampai di Curug Lawe.
Pemandangan Curug Lawe sangat indah, disertai debit air yang jatuh cukup deras. Curug Lawe berada dalam tebing yang melingkar. Dibandingkan dengan Curug Benowo, pemandangan Curug Lawe lebih eksotik. Seakan-akan memberikan pesona pada pandangan Anda. Membuat kelelahan anda seakan menghilang ketika anda menikmati keindahan Curug Lawe yang kini ada di depan mata.

Anda bisa berfoto atau bahkan berenaang di bawahair terjun. Namun sehubungan dengan sulitnya medan yang harus ditempuh untuk kembali ke area parkir, pihak pengurus menetapkan jam untuk keluar dari area Curug tidak melebihi dari pukul 17:00 WIB.

Sekian ulasan saya mengenai perjalanan saya menuju Curug Lawe. Berkesan, dan membekas dalam ingatan. Hehe

Dikutip dari berbagai sumber

 









Curug Lawe


Curug Lawe

Curug Lawe

Curug Lawe



Curug Lawe

1 komentar:

  1. […] sekitar kawasan Kebun Teh Medini serta Gua Jepang Promasan. Meskipun bernama Lawe, namun ini bukan Curug Lawe Kalisidi karena memang ada begitu banyak curug di Jawa Tengah yang juga bernama […]

    BalasHapus