Mencicipi Mie Ongklok Longkrang, Rekomendasi TripAdvisor

Berada di Yogyakarta membuat saya kembali teringat dengan perjalanan ke Dieng beberapa minggu yang lalu, terutama saat berkesempatan mencicipi Mie Ongklok Longkrang yang legendaris. Mie Ongklok yang mendapatkan penghargaan dari TripAdvisor berkat tingkat kunjungannya yang sangat tinggi.

Tempatnya Akurat, Mudah Ditemukan Sesuai Koordinat GMaps

Mie Ongklok Longkrang tergolong cukup mudah ditemukan karena terletak di kawasan kota Wonosobo. Nah, jika takut tersesat bisa mengikuti petunjuk dari Google Maps. Tenang saja, karena lokasinya sesuai kok dengan petunjuk yang diberikan melalui GMaps.

Warung mie ongklok ini sangat khas dengan warna putih yang menonjol, baik eksterior maupun interiornya. Karena menggunakan unsur putih inilah yang justru menjadikan Mie Ongklok Longkrang tampak klasik dan sangat nyaman. Apalagi tempat duduk di sini menggunakan kursi-kursi besar panjang. Termasuk mejanya yang masih menggunakan desain kuno, tinggi dan panjang.

 

Rasa Manisnya Greget, Kaldunya Kental

Saya bersama partner memesan dua porsi mie ongklok, 5 tusuk sate sapi, dan dua gelas es jeruk. Sambil menunggu mie ongklok yang saya pesan sampai ke meja, bisa menikmati tempe kemul yang sudah terhidang di meja. Nyummy... tempe kemulnya benar-benar nagih. Kriuk dan rasanya itu sangat pas di lidah saya yang penyuka gorengan. Saking lidah saya dan partner yang menyukai rasanya, kami sampai menghabiskan 7 tempe kemul yang sudah terhidang.

Tidak perlu menunggu lama, dua porsi mie ongklok, sate sapi, semangkuk sambal hijau, dan dua gelas es jeruk sudah diantarkan ke meja saya. Menurut saya yang baru pertama kali mencicipi mie ongklok memang rasa manisnya sangat menonjol. Bagi yang kurang menyukai manis, rasa manis dari mie ongklok ini terkesan terlalu manis. Nah, untuk kaldunya sendiri sangat kental dengan rasa udang yang nendang. Sementara kekenyalan mie-nya sangat pas.



Bagaimana dengan rasa sambalnya? Sambal cabe hijau yang terhidang untuk melengkapi mie ongklok bagi penyuka manis seperti saya rasanya kurang pedas. Malah cenderung sama sekali tidak pedas.

Oh iya, sate sapinya juga empuk dan bukan disajikan dengan bumbu kacang seperti pada umumnya. Sate sapi di sini dihidangkan menggunakan bumbu kaldu manis seperti yang digunakan sebagai kuah mie ongklok.



Kejutan istimewanya tidak hanya berhenti sampai di sate yang sudah saya cicipi. Karena es jeruk yang dihidangkan rupanya juga sangat menarik. Es jeruknya benar-benar orange yang terlihat sangat segar. Rasanya manis dan tidak asam seperti es jeruk lainnya. Sepertinya jeruk yang digunakan juga bukan jeruk nipis atau jeruk yang digunakan warung makan pada umumnya.

 

Harganya Super Ramah di Perut Sekaligus Kantong

Hayo coba tebak, berapa uang yang harus saya keluarkan untuk membayar semua makanan yang saya habiskan besama partner di Mie Ongklok Longkrang? Kalau melihat menunya dan banyaknya makanan yang kami habiskan sepertinya mahal ya. Tetapi apakah benar harganya sedemikian mahal? Jawabannya adalah TIDAK!

Bisa dibilang harga yang dipatok di Mie Ongklok Longkrang ini cukup bersahabat di kantong dengan hasil perut super kenyang. Sebagai warung mie ongklok yang populer dengan hidangan kuliner khas Dieng, untuk semua makanan yang sudah saya pesan hanya menghabiskan sekitar 60 ribu. Lumayan murah kan?

 

Note:

Bagi yang memiliki alergi terhadap udang lebih baik pertimbangkan kembali untuk mencicipi kuliner yang satu ini. Mengingat kaldu yang digunakan, baik untuk kuah mie ongklok maupun bumbu sate merupakan kaldu udang.